Jenis-jenis Transformator
Berkaitan dengan topic yang dikaji
yakni kegunaan transformator adalah alat untuk mengubah tegangan arus
bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah. Transformator terdiri dari
pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara
listrik dan dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak dibuat dari
pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang karena arus
pusar. Kumparan primer dan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang
terpisah. Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasangan
kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekunder.
Secara lebih lengkap bisa dicermati pada gambar 2.[1]
Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan
Hasil
diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan
digunakan pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder
dililitkan pada kaki inti besi yang sama (kaki yang tengah), dengan
lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan kumparan primer,
ditunjukkan pada fluks magnet bocornya, maka dapat dicermati pada gambar
dibawah ini.
Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah[2]:
δΦ = Є x δt (1)
Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah
Є = N δΦ/δt (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka
δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3)
Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat
Vp/Np = Vs/Ns (4)
Sedemikian sehingga
Vp.Ip = Vs.Is (5)
Dengan
kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder
ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan
sekunder.
Jenis-jenis transformator adalah [3]:
1. Step-Up
Gambar 4. Lambang transformator step-up
Transformator
step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik
sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan
tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
2. Step-down
Gambar 5. Skema transformator step-down
Transformator
step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis
ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
3. Autotransformator
Gambar 6. Skema transformator
Transformator
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian
lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan
sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya
yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator
adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat
memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai
penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih
dari 1,5 kali).
4. Autotransformator Variabel
Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel
Autotransformator
variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan
tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan
primer-sekunder yang berubah-ubah.
5. Transformator Isolasi
Transformator
isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan
primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi
pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak
untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi
sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator
jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
6. Transformator Pulsa
Transformator
pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan
keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material
inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik
tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan
sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu
saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
7. Transformator Tiga Fasa
Transformator
tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara
khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara
bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).
III. Prinsip Kerja Transformator
Komponen Transformator (trafo)
Transformator
(trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok
yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan
kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang
berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.[4]
Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator
Gambar 9. Lambang Transformator
Prinsip
kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus
listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.
Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan
dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung
kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance).[5]
Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan magnet
Pada
skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan
yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya)
medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik
yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder
Hubungan
antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan[6]:
Vp/Vs = Np/Ns (6)
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu[7]:
1.
Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah
lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer
(Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang
mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini
mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah
lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Vs ~ 1/Np (7)
Sehingga dapat dituliskan:
Vs = Ns/Np x Vp (8)
Penggunaan transformator
Transformator
(trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan
perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio
memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka
diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220
volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik
yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi,
gardu listrik dan sebagainya.[8]
Kesimpulan
Kesimpulan
dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa energy dipindahkan dari
kumparan primer ke kumparan sekunder oleh magnetisasi dalam inti.
NOTASI
Vı tegangan primer (ggl induksi
V2 tegangan sekunder (ggl induksi)
Nı jumlah lilitan primer
N2 jumlah lilitan sekunder
Rumus
yang digunakan yaitu fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer.
Jenis-jenis transformator adalah step-up, step-down, autotransformator,
autotransformator variabel, transformator isolasi, transformator pulsa,
dan transformator tiga fasa.
[4, 5, 7, 8] edukasi.net. Prinsip kerja transformator, dan Penggunaan transformator. Edukasi.net; Jakarta.
Prinsip
kerja transformator adalah kumparan primer yang dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, sehingga terjadi perubahan arus listrik
pada kumparan primer yang menimbulkan medan magnet berubah. Penggunaan
transformator pada kehidupan sehari-hari adalah transformator yang dapat
mengubah tegangan listrik bolak-balik yang dari 220volt menjadi
120volt.
[1, 6] Kanginan, Marthen. Fisika 2B, Erlangga; Jakarta, 1994.
Kegunaan
transformator adalah suatu alat yang berguna untuk mengubah tegangan
arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah. Transformator terdiri
dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah)
secara listrik. Mejelaskanp persamaan hubungan antara tegangan primer,
jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder.